Setelah sekian lama mendengar tentang tempat ini dari beberapa teman akhirnya saya datang ke Sari Organik.
Konsepnya sangat unik, mulai dari cara mencapai tempat ini, kita harus berjalan di jalan tanah sekitar 800 meter (20-30 menit), mobil tidak bisa masuk, kalau benar - benar tidak ingin berjalan kaki mereka bisa menjemput dengan sepeda motor. Tapi tolong dicatat jalannya bergelombang, jadi harus memeluk erat si Mas Ojek :-) mau? Kalau saya lebih memilih jalan kaki, sehat dan bisa bertegur sapa ke penduduk atau petani yang sedang menggarap sawah.
Saya dan tiga teman saya menikmati perjalanan sambil sekali - sekali mengambil gambar. Kami tiba di area Sari Organik, disebelah kanan adalah Organic Farm, berbagai macam sayuran ditanam di sini menggunakan kotoran sapi sebagai pupuknya. Sayuran di sini tampak lebih kecil dari sayuran yang biasa kita temukan di pasar, kata teman saya ini karena diberi pupuk alami, tanpa pestisida, masuk akal.
Setelah mengamati areal ladang kami berpindah ke areal utama. Terdapat bangunan berkonsep sustainable karena nampak sepertinya tidak permanen, dengan gaya panggung namun rendah dan beratap tenda. Itu adalah warung Sari Organik, bagian bawah adalah ruang dapur dan persiapan, bagian atasnya tempat pengunjung menikmati hidangan dengan pemandangan persawahan Ubud dan ditambah dengan desiran angin yang menenangkan. Seperti dituliskan di plang, mereka menyediakan aneka minuman dan makanan organik.
Makanannya tidak kalah enaknya dengan makanan - makanan kelas restaurant lainnya. Teman saya memesan burger sehat, dan dua soup, sedangkan saya hanya memesan makanan penutup karena belum begitu lapar. Masing masing dari kami memesan jus buah dengan kombinasi unik. Menyesal juga tidak memesan makanan utama. Pada kunjungan berikutnya saya akan membiarkan perut saya agak lapar sehingga bisa memesan menu utama.
Lokasi Sari Organik di Subak Sok Wayah Ubud, dari sentral Ubud ke arah Campuhan sebelum menemukan hotel Ibah terdapat jalan kecil di sebelah kanan, 800meter.
25 Jul 2009
6 Mei 2009
Rumah Oma, Toko Kue
Gadis kecil saya suka sekali camilan. Setiap saat selalu minta dibelikan kue. Sempat bingung memilih kue yang bagus buat dia. Supaya yang dia makan sehat dan tidak berpengawet.
Kebetulan saya kenal Felicia, pemilik toko kue RUMAH OMA di Jalan Trijata Denpasar. Dia jelaskan bahwa kue - kue bikinannya tidak mengandung pengawet dan cocok untuk anak - anak. Awal mula keberadaan toko kue ini pun karena kesukaannya membuat kue dan tuntutan membuat camilan sehat untuk sang buah hati. Jadilah toko kue Rumah Oma, yang menyediakan camilan sehat untuk keluarga.
Kue favorit kami adalah cookies yang terbuat dari bahan havermouth, tidak terlalu manis dan kaya serat.
Kebetulan saya kenal Felicia, pemilik toko kue RUMAH OMA di Jalan Trijata Denpasar. Dia jelaskan bahwa kue - kue bikinannya tidak mengandung pengawet dan cocok untuk anak - anak. Awal mula keberadaan toko kue ini pun karena kesukaannya membuat kue dan tuntutan membuat camilan sehat untuk sang buah hati. Jadilah toko kue Rumah Oma, yang menyediakan camilan sehat untuk keluarga.
Kue favorit kami adalah cookies yang terbuat dari bahan havermouth, tidak terlalu manis dan kaya serat.
aneka pilihan kue di Rumah Oma
Wayan menawarkan kami untuk mencicipi dulu sebelum membeli
Si gadis kecil siap menyantap kue - kue dari Rumah Oma.
Jalan Trijata No. 30
Denpasar 80233 - Bali
Ph. 0361 - 863 4618
SMS. 087 860 131450
Si gadis kecil siap menyantap kue - kue dari Rumah Oma.
Jalan Trijata No. 30
Denpasar 80233 - Bali
Ph. 0361 - 863 4618
SMS. 087 860 131450
email : contact@rumahoma.com
Labels:
Camilan sehat
22 Mar 2009
Melasti
Saya beruntung mendapat kesempatan berpartisipasi dalam acara Melasti (penyucian) hari Sabtu lalu, tgl 21 Maret 2009 dalam rangka Karya Agung Panca Bali Krama yang datangnya tiap 10 tahun sekali. Melasti ini mengambil waktu 3 hari, 21 - 23 Maret 2009 dengan jarak tempuh total sekitar 70km.
Terdapat 38 "Jempana" (singgasana) yang diusung melampaui desa - desa sepanjang Pura Besakih menuju ke Pantai Klotok Klungkung sekitar 35km. Sekitar 15,000 orang ikut serta dalam ritual ini. Melasti di mulai pukul 10pagi selama 7 jam hingga mencapai Pantai Klotok.
Kebesaran Hyang Widhi sangat terasa saat itu, betapa tidak dengan sinar matahari yang benar benar terik, masyarakat sangat antusias untuk memberikan bhakti mereka kepada beliau. Lelah tak dirasakan, yang ada hanya pengabdian kepada Sang Pencipta.
Saya makin menyadari betapa pulau Bali ini sangat sakral. Ritual melasti dengan puluhan ribu jiwa menyatu, bertekat, menghaturkan segenap tenaga untuk upacara penyucian ini. Penyatuan jiwa itu, menciptakan energi positif yang luar biasa, memproteksi pulau dewata dari unsur - unsur negatif.
Hyang Widhi engkau maha besar, maha ada, maha bijaksana... aku memujaMu.
Terdapat 38 "Jempana" (singgasana) yang diusung melampaui desa - desa sepanjang Pura Besakih menuju ke Pantai Klotok Klungkung sekitar 35km. Sekitar 15,000 orang ikut serta dalam ritual ini. Melasti di mulai pukul 10pagi selama 7 jam hingga mencapai Pantai Klotok.
Kebesaran Hyang Widhi sangat terasa saat itu, betapa tidak dengan sinar matahari yang benar benar terik, masyarakat sangat antusias untuk memberikan bhakti mereka kepada beliau. Lelah tak dirasakan, yang ada hanya pengabdian kepada Sang Pencipta.
Saya makin menyadari betapa pulau Bali ini sangat sakral. Ritual melasti dengan puluhan ribu jiwa menyatu, bertekat, menghaturkan segenap tenaga untuk upacara penyucian ini. Penyatuan jiwa itu, menciptakan energi positif yang luar biasa, memproteksi pulau dewata dari unsur - unsur negatif.
Hyang Widhi engkau maha besar, maha ada, maha bijaksana... aku memujaMu.
Labels:
Long march
5 Mar 2009
Kecak & Fire Dance
Tari Kecak atau monkey dance adalah tarian yang berasal Bali dengan menggunakan suara manusia sebagai instrumentnya. Puluhan laki - laki berpakaian saput poleng (hitam putih) dengan dada terbuka menjadi bagian dari group penari. Kombinasi kata "cak" membuat tarian ini menjadi sangat hidup dan penuh dengan tenaga.
Ditemukan di tahun 1930 dengan koreografi Walter Spies dan
Ditemukan di tahun 1930 dengan koreografi Walter Spies dan
Labels:
tari kecak
Kuta Beach
Kuta masih saja menjadi daya tarik para wisatawan saat berlibur ke Bali. Sunset yang spektakuler, deburan ombak yang menantang para surfer untuk munguji kemampuan mereka, atau untuk merasakan hangatnya matahari Bali sembari menclokatkan kulit.
Photo - photo ini saya ambil beberapa hari yang lalu.
Mudah- mudahan bisa membuat Anda kangen untuk datang ke Bali lagi.
gadis jepang dengan papan surfnya
papan surfing siap menerjang ombak Pantai Kuta
Labels:
bali surfer,
kuta sunset
Pusat Oleh - Oleh Bali
Jangan lewatkan wisata belanja saat datang ke Bali. Paling tidak 3 pilihan tempat ini bisa dikunjungi yaitu : Joger, Erlangga, Krisna.
Joger tentunya menjual produk - produk karyanya sendiri yang terkenal karena pabrik kata-katanya.
Sementara Erlangga dan Krisna menjual segala pernak - pernik ciri kas Bali, mulai dari sarung, tshirt, baju, tas, asesories, dan banyak lagi. Harganya sangat terjangkau, mirip dengan di Pasar Sukawati atau Pasar Guwang, namun harga mereka pas, tidak perlu menawar.
Jl Raya Kuta
Joger tentunya menjual produk - produk karyanya sendiri yang terkenal karena pabrik kata-katanya.
Sementara Erlangga dan Krisna menjual segala pernak - pernik ciri kas Bali, mulai dari sarung, tshirt, baju, tas, asesories, dan banyak lagi. Harganya sangat terjangkau, mirip dengan di Pasar Sukawati atau Pasar Guwang, namun harga mereka pas, tidak perlu menawar.
Jl Raya Kuta
Labels:
bali shopping,
oleh - oleh bali,
pernak pernik bali
Warung Krisna di Sanur
Ahhh.. sudah lama rasanya tidak menulis tentang makanan yang ada di Bali. Simak review saya tentang sebuah warung yang ada di Sanur, Warung Krisna.
Tempatnya tidak dipinggir jalan utama namun pengunjungnya cukup ramai, lokasinya di Jalan Kutat Lestari sekitar 300 meter masuk dari jalan bypass Ngurah Rai Sanur. Mereka biasanya datang untuk sarapan dan makan siang. Teduh dan rindang itu kesan pertama saat saya masuk ke warung ini. Kursi - kursi kayu yang di desain ala jaman dulu sangat cocok dengan menu yang ditawarkan.
Pelayan datang dengan memberikan kami tiga pilihan menu, Nasi, Tipat (ketupat) atau Bubur. Nasi dan Tipat menjadi pilihan kami, teh hangat menjadi peneman makanan kami. Tidak sampai 5 menit makanan datang.
Yang membedakan 3 pilihan menu tadi hanya pilihan Nasi, Tipat atau Buburnya, selainnya sama.Tipat dan Nasi Campur Krisna. Sedaap...
Tempatnya tidak dipinggir jalan utama namun pengunjungnya cukup ramai, lokasinya di Jalan Kutat Lestari sekitar 300 meter masuk dari jalan bypass Ngurah Rai Sanur. Mereka biasanya datang untuk sarapan dan makan siang. Teduh dan rindang itu kesan pertama saat saya masuk ke warung ini. Kursi - kursi kayu yang di desain ala jaman dulu sangat cocok dengan menu yang ditawarkan.
Pelayan datang dengan memberikan kami tiga pilihan menu, Nasi, Tipat (ketupat) atau Bubur. Nasi dan Tipat menjadi pilihan kami, teh hangat menjadi peneman makanan kami. Tidak sampai 5 menit makanan datang.
Yang membedakan 3 pilihan menu tadi hanya pilihan Nasi, Tipat atau Buburnya, selainnya sama.Tipat dan Nasi Campur Krisna. Sedaap...
Menu :
Nasi / Tipat / Bubur
Sayur Urab
Ayam Betutu + Kuah
Sate Lilit
Telur Pindang
Kacang Goreng
Sambel matah
1 porsi Rp 10,000 saja
Bon apetit !
Nasi / Tipat / Bubur
Sayur Urab
Ayam Betutu + Kuah
Sate Lilit
Telur Pindang
Kacang Goreng
Sambel matah
1 porsi Rp 10,000 saja
Bon apetit !
Labels:
Nasi campur
7 Feb 2009
Toko Senyum, Membantu Tersenyum
Ada tempat menarik di satu sudut di Ubud. Toko Senyum, toko ini tidak sekedar toko biasa melainkan toko sosial untuk suatu proyek bagi mereka penderita bibir sumbing atau cacat wajah. Didirikan di tahun 2005, Yayasan Senyum diprakarsai oleh seorang Mary Northmore, istri almarhum pelukis Indonesia, Abdul Aziz, telah lama menetap di Ubud. Sejak dibuka yayasan ini telah membantu penderita cacat wajah agar mereka bisa tersenyum, bagaimana layaknya manusia normal. Sebagian besar operasi diadakan di Rumah Sakit Sanglah, ada juga yang dilakukan di Adelaide Australia.
Toko Senyum menjual barang - barang donasi dari dermawan (baru atau bekas layak pakai), hasil penjualan akan digunakan untuk proyek ini. Selain Toko Senyum yang kini ada Ubud dan di Sanur, mereka juga memiliki Rumah Senyum (The Smile House) berlokasi di Sanglah Denpasar untuk menampung pasien sebelum dan sesudah operasi selesai.
Bila Anda ke Ubud & Sanur, sempatkan waktu berkunjung ke sini untuk melihat perkembangan mereka sembari berpartisipasi.
Lebih lengkapnya kunjungi websitenya : http://www.senyumbali.org/
toko senyum di sri wedari atau jalan taman
menjual pakaian, aksesori, dan banyak lagi
Toko Senyum menjual barang - barang donasi dari dermawan (baru atau bekas layak pakai), hasil penjualan akan digunakan untuk proyek ini. Selain Toko Senyum yang kini ada Ubud dan di Sanur, mereka juga memiliki Rumah Senyum (The Smile House) berlokasi di Sanglah Denpasar untuk menampung pasien sebelum dan sesudah operasi selesai.
Bila Anda ke Ubud & Sanur, sempatkan waktu berkunjung ke sini untuk melihat perkembangan mereka sembari berpartisipasi.
Lebih lengkapnya kunjungi websitenya : http://www.senyumbali.org/
toko senyum di sri wedari atau jalan taman
menjual pakaian, aksesori, dan banyak lagi
Labels:
bantu kami tersenyum
6 Feb 2009
Salsa atau Oleg ?
Ketika badan sudah mulai complaint menuntut agar kita berolahraga, ditambah dengan ancaman resiko jangka panjang bila tidak segera melakukannya. Sudah waktunya untuk bergerak. Idealnya (kata salah satu pakar senam) paling tidak 3 kali dalam seminggu kita harus exercise.
Ada salsa, tennis, gym, aerobic, jogging dan yoga.
Namunnnn... ada satu yang terlupakan, tentu saja, Tari Bali. Kenapa saya bisa lupa? padahal waktu kecil ini kegiatan sehari - hari, malah beberapa kali "ngayah" menari di pura.
Setelah dengan berbagai pertimbangan, pilihan saya jatuhkan ke Tari Bali. Gerakan "ngeed" (kaki ditekuk) dan "nyengked" (dada tegap dan cenderung dibusungkan) adalah gerakan dasar yang sudah bisa membentuk tubuh kita untuk tegap dan kuat. Selain geraknya yang gemulai tari Bali memiliki ekspresi mata. Lengkap sudah.
Sudah lama tidak menari membuat saya ragu apakah saya masih bisa? Saya beli VCD, maka menarilah saya dengan panduan penari di VCD.
Oleg Tamulilingan dan Legong menjadi pilihan saya, karena saya suka gerakannya yang gemulai namun aktif. 15 menit menari keringat mengucur deras. Saya rasa saya telah memilih olah raga yang tepat.
Selain membuat bugar, saya masih bisa melestarikan budaya Bali :-)
Labels:
Nari Bali lagi
29 Jan 2009
Menunggu Sunset
Gadis kecilku menatap penuh harap
matahari akan muncul sebelum akhirnya terbenam
Awan hitam membuatnya ragu
"Akan sia - siakah penantianku?"
Dia setia menunggu
sampai sang surya tersenyum
mengucapkan selamat sore.
Pantai Kuta
21 Januari 2009
Labels:
kuta sunset
Singapore Non-Shopping Tour
Setelah ke SINGAraja, kita tengok SINGApore.
Singapore memang terkenal untuk shopping travelling. Mereka yang berkunjung ke negri ini memang menyiapkan diri untuk berbelanja "branded items" yang harganya super duper mahal.
Ada sisi lain Singapore yang tidak melulu berorientasi shopping.
Dibandingkan dengan Indonesia khususnya Bali... mereka memang tidak ada apa-apanya dari segi kekayaaan budaya dan alam. Tuhan memang adil.
Bus terbuka untuk city sightseeing.
Sri Mariamman Temple, pura Hindu tertua di Singapore dibangun tahun 1827. Awalnya dibuat untuk imigran dari India. Pura ini didedikasikan untuk Mother Goddess atau Dewa Ibu.
Di dalam Sri Mariamman Temple
Thian Hock Keng Temple dibangun 1832-42, untuk melindungi para sojourner (mungkin maksudnya perantau). Imigran dari China bersembahyang disana untuk berterima kasih atas keselamatan. Bangunannya hanya memakai dasar katu dan bata, tidak memakai paku sama sekali. Di sentral ada pemujaan Ratu Surga diapit oleh Dewa Perang dan Dewa Pelindung Kehidupan. Terdapat Altar untuk Dewi Keberuntungan.
Singapore memang terkenal untuk shopping travelling. Mereka yang berkunjung ke negri ini memang menyiapkan diri untuk berbelanja "branded items" yang harganya super duper mahal.
Ada sisi lain Singapore yang tidak melulu berorientasi shopping.
Dibandingkan dengan Indonesia khususnya Bali... mereka memang tidak ada apa-apanya dari segi kekayaaan budaya dan alam. Tuhan memang adil.
Bus terbuka untuk city sightseeing.
Sri Mariamman Temple, pura Hindu tertua di Singapore dibangun tahun 1827. Awalnya dibuat untuk imigran dari India. Pura ini didedikasikan untuk Mother Goddess atau Dewa Ibu.
Di dalam Sri Mariamman Temple
Thian Hock Keng Temple dibangun 1832-42, untuk melindungi para sojourner (mungkin maksudnya perantau). Imigran dari China bersembahyang disana untuk berterima kasih atas keselamatan. Bangunannya hanya memakai dasar katu dan bata, tidak memakai paku sama sekali. Di sentral ada pemujaan Ratu Surga diapit oleh Dewa Perang dan Dewa Pelindung Kehidupan. Terdapat Altar untuk Dewi Keberuntungan.
Labels:
Singapore Non-Shopping
Langganan:
Postingan (Atom)