Ada tempat menarik di satu sudut di Ubud. Toko Senyum, toko ini tidak sekedar toko biasa melainkan toko sosial untuk suatu proyek bagi mereka penderita bibir sumbing atau cacat wajah. Didirikan di tahun 2005, Yayasan Senyum diprakarsai oleh seorang Mary Northmore, istri almarhum pelukis Indonesia, Abdul Aziz, telah lama menetap di Ubud. Sejak dibuka yayasan ini telah membantu penderita cacat wajah agar mereka bisa tersenyum, bagaimana layaknya manusia normal. Sebagian besar operasi diadakan di Rumah Sakit Sanglah, ada juga yang dilakukan di Adelaide Australia.
Toko Senyum menjual barang - barang donasi dari dermawan (baru atau bekas layak pakai), hasil penjualan akan digunakan untuk proyek ini. Selain Toko Senyum yang kini ada Ubud dan di Sanur, mereka juga memiliki Rumah Senyum (The Smile House) berlokasi di Sanglah Denpasar untuk menampung pasien sebelum dan sesudah operasi selesai.
Bila Anda ke Ubud & Sanur, sempatkan waktu berkunjung ke sini untuk melihat perkembangan mereka sembari berpartisipasi.
Lebih lengkapnya kunjungi websitenya : http://www.senyumbali.org/
toko senyum di sri wedari atau jalan taman
menjual pakaian, aksesori, dan banyak lagi
7 Feb 2009
6 Feb 2009
Salsa atau Oleg ?
Ketika badan sudah mulai complaint menuntut agar kita berolahraga, ditambah dengan ancaman resiko jangka panjang bila tidak segera melakukannya. Sudah waktunya untuk bergerak. Idealnya (kata salah satu pakar senam) paling tidak 3 kali dalam seminggu kita harus exercise.
Ada salsa, tennis, gym, aerobic, jogging dan yoga.
Namunnnn... ada satu yang terlupakan, tentu saja, Tari Bali. Kenapa saya bisa lupa? padahal waktu kecil ini kegiatan sehari - hari, malah beberapa kali "ngayah" menari di pura.
Setelah dengan berbagai pertimbangan, pilihan saya jatuhkan ke Tari Bali. Gerakan "ngeed" (kaki ditekuk) dan "nyengked" (dada tegap dan cenderung dibusungkan) adalah gerakan dasar yang sudah bisa membentuk tubuh kita untuk tegap dan kuat. Selain geraknya yang gemulai tari Bali memiliki ekspresi mata. Lengkap sudah.
Sudah lama tidak menari membuat saya ragu apakah saya masih bisa? Saya beli VCD, maka menarilah saya dengan panduan penari di VCD.
Oleg Tamulilingan dan Legong menjadi pilihan saya, karena saya suka gerakannya yang gemulai namun aktif. 15 menit menari keringat mengucur deras. Saya rasa saya telah memilih olah raga yang tepat.
Selain membuat bugar, saya masih bisa melestarikan budaya Bali :-)
Labels:
Nari Bali lagi
Langganan:
Postingan (Atom)